Sistem Database dan Intelegensi Bisnis
Manajemen data dan pemodelan
adalah aspek kunci dari pengorganisasian data dan informasi. Data adalah salah satu
sumber daya yang paling berharga yang perusahaan miliki. Hal ini diatur dalam
hirarki yang membangun dari elemen terkecil ke terbesar . Elemen terkecil
adalah bit, angka biner. Sebuah byte (karakter seperti surat atau digit angka)
terdiri dari delapan bit. Sekelompok karakter, seperti nama atau nomor, disebut
bidang (obyek). Kumpulan dari bidang terkait adalah catatan; kumpulan terkait
catatan disebut file. Database, yang merupakan puncak hirarki, adalah kumpulan
catatan dan file. Suatu entitas adalah kelas umum dari objek yang datanya
dikumpulkan, disimpan, dan dipelihara. Atribut adalah karakteristik dari suatu
entitas. Nilai-nilai tertentu dari atribut (item data) dapat ditemukan di
bidang catatan yang menggambarkan entitas. Kunci data adalah bidang dalam
catatan yang digunakan untuk mengidentifikasi catatan. Sebuah primary key unik
mengidentifikasi catatan. Sementara secondary key adalah
bidang dalam catatan yang tidak unik mengidentifikasi catatan. Aplikasi-berkas
berorientasi tradisional sering ditandai oleh ketergantungan program data, yang
berarti bahwa mereka memiliki data terorganisir yang tidak dapat dibaca oleh
program lain. Untuk mengatasi masalah data berbasis file tradisional manajemen,
pendekatan database dikembangkan. Manfaat dari pendekatan ini termasuk
mengurangi redundansi data, meningkatkan konsistensi data dan integritas, lebih
mudah memodifikasi dan memperbarui, standardisasi akses data, dan pengembangan
program yang lebih efisien. Salah satu alat yang database gunakan untuk menunjukkan
hubungan antara data adalah model data. Sebuah model data adalah peta atau
diagram entitas dan hubungan mereka. Perusahaan pemodelan data menganalisis
kebutuhan data dan informasi seluruh organisasi. Entitas-hubungan (ER) diagram
dapat digunakan untuk menunjukkan hubungan antara entitas dalam organisasi.
Model relasional menempatkan data dalam dua dimensi tabel. Tabel dapat
dihubungkan dengan elemen data umum, yang digunakan untuk mengakses data ketika
database query. Setiap baris mewakili record. Kolom dari tabel
disebut atribut, dan nilai-nilai yang diijinkan untuk atribut ini disebut
domain. Manipulasi data dasar meliputi selecting, projecting,
dan joining. Model relasional lebih mudah untuk mengontrol, lebih
fleksibel, dan lebih intuitif daripada model lainnya karena itu mengatur data
dalam tabel.
Sebuah
desain serta manajemen database yang baik merupakan alat yang sangat berharga
dalam membantu pengambilan keputusan. DBMS merupakan grup dari program-program
yang digunakan sebagai antarmuka antara sebuah database dengan penggunanya
serta dengan program aplikasi lainnya. Saat program aplikasi meminta data dari
database, proses ini mengikuti jalur akses logika. Perbaikan data mengikuti
jalur akses fisik. Records juga bisa dipandang dengan cara yang sama: Logika
record merupakan apa yang terkandung dalam record itu sendiri; fisik record,
yaitu dimana record itu tersimpan dalam media penyimpanan. Skema digunakan
untuk mendeskripsikan keseluruhan database, tipe record, dan hubungannya dengan
DBMS. DBMS menyediakan 4 fungsi dasar: Menyediakan tampilan user, membuat serta
memodifikasi database, menyimpan serta mengembalikan data, memanipulasi data,
dan menghasilkan laporan. Skema masuk kedalam komputer melalui bahasa yang
dimengerti data, yang mendeskripsikan data serta hubungannya dalam database
yang bersangkutan. Alat lain yang digunakan dalam manajemen database adalah
kamus data, yang mengandung deskripsi dari semua data yang ada pada database
secara detil. Setelah DBMS terinstal, database dapat diakses, dimodifikasi, dan
bisa diperbaiki melalui bahasa manipulasi data. Bahasa manipulasi data yang
lebih spesifik lagi, yaitu bahasa query, yang paling sering digunakan adalah
Structured Query Language (SQL). SQL digunakan dalam beberapa database populer
saat ini dan bisa diinstal di PC serta Mainframes. Pengguna DBMS yang populer,
diantaranya Corel Paradox dan Microsoft Access.
IBM,
Oracle, dan Microsoft merupakan yang terdepan sebagai penyedia DBMS. Database
as a Service (DaaS) atau Database 2.0 merupakan tipe baru dari sebuah database,
dimana klien menyewa penggunaan database dalam situs provider. Memilih DBMS
dimulai dengan menganalisa mengenai informasi yang dibutuhkan oleh sebuah
organisasi. Karakteristik penting dari sebuah database meliputi ukurannya, jumlah
pengguna dalam waktu yang bersamaan, performanya, kemampuan DBMS untuk dapat
terintegrasi dengan sistem yang lain, fitur dari DBMS, pertimbangan dari
penyedia, dan biaya manajemen sistem database itu sendiri.
Jumlah
dan tipe aplikasi database akan terus berkembang dan akan menghasilkan
keuntungan bisnis. Traditional Online Transaction Processing (OLTP) sistem
meletakkan data pada database dengan sangat cepat, dapat diandalkan, serta
efisien, tetapi mereka tidak mendukung tipe dari analisis data yang saat ini
dibutuhkan oleh pebisnis. Untuk memenuhi kebutuhan ini, organisasi membangun
gudang data, yang mana saling menghubungkan sistem manajemen database yang
didesain secara spesifik untuk membantu dalam pengambilan keputusan. Pasar data
merupakan bagian dari gudang data, yang biasanya tersedia untuk tujuan tertentu
atau dalam fungsi area bisnis.
Data mining, yang merupakan
automatisasi dalam pencarian sebuah pola dan hubungan dalam sebuah gudang data,
hal ini tampak sebagai langkah praktis untuk mendapatkan sebuah hipotesis
mengenai sebuah pola dan anomali dalam suatu data yang bisa digunakan untuk
memprediksi tindakan di masa yang akan datang. Analisis prediktif merupakan
sebuah bentuk dari data mining yang mengkombinasikan sejarah data dengan asumsi
mengenai kondisi yang akan datang untuk memperkirakan kemungkinan seperti
penjualan produk yang akan datang atau kemungkinan pelanggan akan tidak
melunasi pinjamannya. Intelejen bisnis adalah sebuah proses mendapat cukup
informasi dalam waktu yang berkala dan memiliki bentuk serta menganalisanya
sehingga dapat memberikan dampak yang positif bagi strategi bisnis, taktik,
serta operasinya. Intelejen kompetitif merupakan salah satu aspek dalam
intelejen bisnis yang terbatas untuk informasi mengenai kompetitornya dan
bagaimana informasi tersebut mempengaruhi strategi, taktik, serta operasi.
Intelejen kompetitif bukanlah pengintaian yang dilakukan secara ilegal dengan
tujuan mendapatkan informasi. Counterintelligence mendeskripsikan
langkah-langkah dari organisasi untuk melindungi informasi dari pihak yang
ingin mendapatkannya. Seiring dengan perkembangan penggunaan telekomunikasi dan
jaringan, distribusi database, yang membolehkan lebih dari satu pengguna dan
berbagai akses situs data yang dapat disimpan di lokasi yang berbeda pula
semakin meraih popularitas. Untuk mengurangi biaya telekomunikasi, beberapa organisasi
membangun replika database, yang menyimpan duplikat dari data yang sering
diakses. Multidimensi databse dan Online Analytical Processing (OLAP) program
digunakan untuk menyimpan data dan memperbolehkan pengguna untuk mengeksplor
data dari sudut pandang yang berbeda. Object-Oriented Database menggunakan
pendekatan yang sepenuhnya sama dengan Object-Oriented Programming, yang telah
didiskusikan dalam Chapter 4. Dengan pendekatan ini, baik data maupun instruksi
prosesnya tersimpan dalam database. Object Relational Database Management
System (ORDBMS) menyediakan satu set komplit database, ditambah dengan
kemampuan untuk pihak ketiga menambahkan tipe data baru dan sebuah operasi ke
dalam database. Tipe data baru tersebut meliputi audio, video, dan data grafik
yang memerlukan indexing baru, optimalisasi serta perbaikan fitur. Dalam rangka
untuk menambah data mentah, organisasi merasakan keharusan untuk menyimpan data
visual dan sinyal audio dalam fashion organized dengan jumlah yang besar. Angka
dari tujuan khusus sistem database juga digunakan.
0 comments:
Post a Comment